hadist Nabi saw,
“Demi zat yang jiwa Muhammad berada dalam genggamannya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari pada wangi Kasturi” [HR.Bukhari]"
Siwak dapat menghilangkan bau mulut orang yang sedang berpuasa, padahal bau mulut tersebut lebih disukai oleh Allah daripada bau Kasturi. Oleh karena itu, makruh hukumnya menghilangkan bau mulut tersebut baik dengan bersiwak maupun dengan yang lainya.
- Imam Nawawi berpendapat bahwa tidak ada kemakruhan untuk bersiwak bagi orang yang sedang berpuasa walaupun setelah tergelincirnya matahari. Berdasarkan keumuman hadist Nabi saw,