Sejarah Shalat

Ahmad Sarwat, Lc. MA
32 halaman
Februari 2000
الصَّلاَةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ
Dari Malik bin Huwairits radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada kami,"Bila waktu shalat telah tiba, hendaklah ada dari kamu yang beradzan".(HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, adzan bukan hanya ditetapkan hanya dengan mimpi sebagian shahabat saja, melainkan Rasululah SAW juga diperlihatkan praktek adzan ketika beliau diisra'kan ke langit.

Dari al-Bazzar meriwayatkan bahwa Nabi SAW diperlihatkan dan diperdengarkan kepadanya di malam Isra' di atas 7 lapis langit. Kemudian Jibril memintanya maju untuk mengimami penduduk langit, dimana disana ada Adam ‘alaihissalam dan Nuh ‘alaihissalam Maka Allah menyempurnakan kemuliaannya di antara para penduduk langit dan bumi.

Namun hadits ini riwayatnya teramat lemah dan gharib. Riwayat yang shahih adalah bahwa adzan pertama kali dikumandangkan di Madinah sebagaimana hadits Ibnu Umar yang diriwayatkan oleh Muslim.

7. Masih Boleh Bicara Dalam Shalat

Sebelum disempurnakan, awalnya dahulu para shahabat masih mengalami masa dimana shalat itu masih diboleh berbicara atau mengobrol dengan sesama jamaah. Kemudian setelah disempurnakan, bicara dalam shalat diharamkan dan diwajibkan tidak berbicara, kecuali